Budidaya jamur yang berhasil dengan baik melibatkan beberapa
faktor yang perlu mendapatkan perhatian secara seksama, di antaranya ialah
bibit jamur. Meskipun semua faktor dalam kegiatan budidaya jamur telah dipenuhi
dengan baik, tetapi jika bibit jamur yang digunakan berkualitas kurang baik
maka produksi jamur yang diharapkan tidaklah memuaskan, malahan tidak dapat
menghasilkan sama sekali. Oleh karena itu, bibit jamur dapat dikatakan
merupakan cikal bakal dalam budi daya jamur.
Sebelum dijelaskan lebih lanjut tentang bibit jamur maka
perlu diberikan batasan istilah jamur terlebih dahulu. Jamur bukan merupakan
tumbuhan ataupun hewan, tetapi merupakan suatu makhluk yang digolongkan ke
dalam dunia cendawan (bahasa Inggris: tunggal-fungus, jamak-fungi). Jamur merupakan
cendawan sejati yang ukurannya relatif besar (makroskopik), dapat dilihat
dengan mata bugil, dapat dipegangn atau dipetik dengan tangan, bentuknya
mencolok. Istilah jamur yang digunakan dalam buku ini mengacu pada istilah
Tjitrosomo et al.
(1978) dan merupakan padanan kata mushroom (bahasa
Inggris) atau supa
(bahasa Sunda).
Apa yang dikenal sebagai jamur ini sebenarnya merupakan
tubuh buahnya. Jadi, yang bentuknya mencolok dan ukurannya besar tersebut ialah
tubuh buah jamur.Untuk dapat mengerti bagaimana dapat dibentuk tubuh buah kita
perlu mengenal daur atau siklus hidup jamur. Tubuh buah jamur yang telah dewasa
akan menghasilkan spora.
Spora yang menemukan habitat (tempat tumbuh) yang cocok
untuk kehidupannya akan berkecambah membentuk benang-benang halus. Benang halus
ini dinamakan hifa dan kumpulan hifa dinamakan miselium. Hifa akan tumbuh
bercabang-cabang dan memenuhi tempat tumbuhnya. Pada bagian-bagian tertentu,
miselium membentuk gumpalan-gumpalan kecil seperti simpul benang. Gumpalan miselium
yang dibentuk ini memberikan tanda akan awal pembentukan tubuh buah. Gumpalan
miselium akan bertambah besar dan membentuk struktur yang membulat. Struktur
ini dinamakan primordium. Sesuai dengan jenis jamurnya primordium akan tumbuh
dan berkembang menjadi tubuh buah. Tubuh buah jamur yang telah dewasa akan
menghasilkan spora yang dapat berkecambah lagi membentuk miselium untuk
mengulang daur hidupnya kembali.
Dalam budi daya jamur diperlukan bibit yang terdiri atas
kumpulan hifa atau kumpulan miselium yang tumbuh pada suatu media (substrat)
yang dikemas di dalam suatu wadah.
No comments:
Post a Comment