Selama musim tanam, panen dapat dilakukan antara 4-8 kali,
tergantung pada kandungan substrat tanam, bibit serta lingkungan selama
pemeliharaan.Keberhasilan budidaya jamur ditentukan oleh nila REB (Rasio
Efisiensi Biologis) atau BER (Biological Efficiency
Ratio). Jika jumlah jamur yang dapat dipanen per musim adalah 600 g,
sedangkan berat substrat 1.000 g, maka nilai REB atau BER adalah 60. Semakin
tinggi nilai REB atau BER, semakin baik budidaya jamur tersebut.
Panen
Panen dilakukan jika bentuk dan ukuran tubuh buah jamur
sudah memenuhi persyaratan, terutama jika produk tersebut akan dijadikan
komoditas perdagangan secara bebas. Panen jamur tiram dapat dilakukan sembarang
waktu, baik pagi, siang, atau sore hari, asal jamur sudah memenuhi syarat untuk
dipanen, baik berdasarkan bentuk, ukuran, ataupun warna tudung/tubuh buah.
Cara pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat/mencabut jamur
dari substrat tanam. Bagian batang yang menembus log/substrat tanam harus
terangkat/ terbawa bersama jamur yang dipanen.
Bekas batang jamur dalam substrat tanam harus dibersihkan.
Bagian ujung batang yang mungkin tertinggal didalam substrat tanam harus
dibersihkan, karena cepat atau lambat ujung batang tersebut akan membusuk.
Akibatnya, bagian substrat disekitar batang yang membusuk juga akan membusuk.
Pembusukan ini akan menyebar ke bagian lain, sehingga substrat tidak dapat
ditumbuhi jamur baru.
Setelah substrat tanam dibersihkan lembar kantung plastik
pembungkus substrat diturunkan kebawah, agar jamur tumbuh lagi.
Hasil panen kemudian dibersihkan, dan bagian bawah batang
dipotong sesuai dengan ukuran yang disyaratkan.
Selang waktu dari panen akhir selesai sampai penanaman log
baru berkisar antara 2 – 4 minggu. Selang waktu ini diperlukan untuk kegiatan
membersihkan peralatan, lantai, rak, dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment