Saturday, June 8, 2013

Pengendalian Hama dan Penyakit



Hama yang merusak substrat tanam jamur dapat menyebabkan kerugian terdiri atas rayap, lalat, serangga tanah, cacing, tikus dan celurut.

Pada umumnya serangga, tikus, celurut dan cacing akan bersarang di dalam substrat sehingga mengakibatkan kerusakan. Banyak pemeliharaan yang menggunakan insektisida untuk membasmi hama serangga. Tetapi penggunaan insektisida ini sangat membahayakan pertumbuhan kuncup-kuncup jamur, karena sebagian besar jenis insektisida juga dapat bersifat sebagai fungisida atau senyawa pencegah/pembasmi jamur. Sehingga bukan saja serangga hama akan mati tetapi juga jamur tidak akan tumbuh dengan baik atau mati. Jika pemeliharaan jamur dilaksanakan dengan baik, teratur dan teliti maka pertumbuhan sarang-sarang serangga ataupun binatang lain akan dapat dihindari atau dihambat.

Penyakit perusak substrat tanam jamur pada umumnya berupa bakteri dan jamur lain. Berbagai jenis jamur dan bakteri dapat tumbuh dengan cepat di dalam substrat tanam, sehingga substrat tanam menjadi busuk dan jamur tidak dapat tumbuh.Misalnya jamur Corprinus, Corticium, Sclerotium dan sebagainya. Pemelihara yang berpengalaman biasanya akan berusaha untuk membuang jamur penyebab penyakit sedikit demi sedikit. Cara lain adalah membiarkan bedengan selama beberapa hari hingga menjadi kering, agar pertumbuhan jamur penyakit terhambat dan terhenti. Jika sudah musnah, pemeliharaan diteruskan kembali dengan tidak memberikan kesempatan pada jamur penyakit untuk tumbuh, dengan jalan membuang setiap kuncup jamur penyebab penyakit yang akan tumbuh lagi.

Kehadiran bakteri pada substrat tanam menyebabkan terbentuknya lendir, sehingga substrat tanam membusuk dan jamur yang dipelihara terhambat pertumbuhannya.

Pengendalian hama dan penyakit jamur bertujuan untuk menghindari atau menekan kehadiran jasad penyebab hama dan penyakit dalam budidaya jamur. Dalam pengendalian hama dan penyakit, usaha pengontrolan harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan dilakukan sedini mungkin. Usaha pengontrolan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :

a.      Bahan baku untuk substrat, terutama serbuk gergajian kayu, harus dipilih yang benar-benar baik dan tidak mengandung bibit hama atau penyakit. Setiap bahan yang mungkin menjadi sumber hama atau penyakit harus dibuang atau dimusnahkan seawal mungkin.
b.      Penyiapan substrat tanam harus dilakukan sesuai dengai ketentuan, baik komposisi, waktu proses dan terutama waktu sterilisasi. Kadar air yang dibutuhkan oleh substrat harus benar-benar sesuai dengan ketentuan. Kadar air yang terlalu rendah menyebabkan bibit jamur tidak dapat tumbuh. Sebaliknya kadar air yang terlalu tinggi memacu pertumbuhan jamur liar yang tidak diharpakan.
c.       Kebersihan peralatan yang digunakan, ruang tempat pemeliharaan, maupun rungan para pengelola harus dijaga.
d.      Pemeliharaan terutama substrat tanam yang telah ditanami bibit harus dilakukan sebaik mungkin.
e.      Pengontrolan selama pemeliharaan harus dilakukan sedini mungkin, mulai dari miselia, awal pertumbuhan, sampai terbentuk tubuh buah. Dengan demikian setiap pertumbuhan jamur asing sudah dapat dikenel sedini mungkin kemudian dipisahkan dan dibuang.

No comments:

Post a Comment